Ka’bah Sebagai Pusat Bumi dan Antariksa Menurut Geodesi-Geomatika
(Geomatematika)
Atriyon
Julzarika
- Bidang Astronomi
Sudah
sejak 1000 tahun terakhir, sejumlah ahli geodesi seperti Biruni telah melakukan
perhitungan yang tepat untuk menentukan arah kiblat dari berbagai tempat di
dunia. Seluruhnya setuju bahwa setiap tahun ada dua hari dimana matahari berada
tepat di atas Ka'bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia pasti
mengarah ke Kiblat. Peristiwa tersebut terjadi setiap tanggal 28 Mei pukul 9.18
GMT (16.18 WIB) dan 16 Juli jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa. Sedang
kalau tahun kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari, dengan jam yang
sama.
Pada
saat-saat waktu diatas, ialah sangat tepat sekali jika digunakan untuk
mengkoreksi kiblat di setiap masjid di daerah-daerah lain. Kita hanya tinggal
mengikuti bayangan pada waktu yang telah ditentukan seperti diatas. Maka tidak
perlu lagi sulit menentukan arah kiblat yang benar. Tentu saja pada waktu
tersebut hanya separuh dari bumi yang mendapat sinar matahari. Selain itu
terdapat 2 hari lain dimana matahari tepat di "balik" Ka'bah
(antipoda), dimana bayangan matahari pada waktu tersebut juga mengarah ke
Ka'bah. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 November 21.09 GMT (4.09
WIB) dan 16 Januari jam 21.29 GMT (4.29 WIB).
- Bidang Geodinamika
Astronot
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekkah adalah pusat dari Planet
Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil
Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan
mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung
di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ???” Para Astronot telah
menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi
mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website
tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan
website tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi
tersebut berpusat di kota Mekkah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang
mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini
terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih
berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah
di alam akhirat. Radiasi ini ditandai oleh kekuatan medan magnet bumi dan gaya
berat bumi serta geodinamika.
Dari
gambar diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa pengambilan besar medan kekuatan
magnet bumi di berbagai tempat di amerika utara, amerika selatan, kutub selatan
dan australia, menunjukkan bahwa titik pusat pertemuannya adalah di
MEKKAH. Selain itu, dari gambar ini dapat dilihat pula bahwa pengambilan
besar medan kekuatan magnet bumi dari Inggris, Afrika Barat dan Afrika selatan,
maka menghasilkan bahwa titik pusat pertemuannya juga ialah di MEKKAH.
- Bidang Geodesi Fisis
Di
antara kutub utara dan kutub selatan bumi serta kutub utara dan selatan magnet,
ada suatu area yang bernama “Zero Magnetism Area”, artinya adalah apabila kita
mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan
bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah
sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekkah, maka ia akan hidup lebih
lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi
(gaya berat bumi) atau nilai gravitasi mendekati nilai minimum dan nilai medan
magnet bumi pada angka nol. Oleh sebab itu, ketika kita mengelilingi Ka’Bah,
maka seakan-akan diri kita di charged
ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan
secara ilmiah.
Hal
ini telah dibuktikan dengan medan magnet bumi diberbagai kota di belahan dunia
barat dan timur. Magnet bumi memiliki nilai sekian derajat barat dan sekian
derajat timur. Daerah yang tepat memiliki nilai NOL/KOSONG ialah tepat pada
kabah.
Perhatikan
gambar diatas yang didukung oleh satelit, survei magnet, dan lainnya. Daerah
mekkah termasuk daerah dengan medan magnet nol hingga 10 derajat, dan memang
daerah ini terdapat di timur sekitar indonesia dan juga di barat sekitar Panama
dan samudra Pasifik. Namun jika dicermati, maka akan jelas sekali bahwa
pusatnya adalah di Arab Saudi, sebab area sebelah barat mencekung melingkar
menjauhi Arab Saudi. Begitu pula daerah Indonesia, menggembung menjauhi
Arab Saudi. Sedangkan Arab Saudi sendiri cenderung melingkar jelas berikut
medan-medan magnet yang lebih besar di sekitarnya.
- Bidang Geodesi-Geologi
Penelitian
lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan
juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah
potongan batu tersebut (dari Ka’Bah) dan pihak museum juga mengatakan bahwa
bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. Secara
geodesi-geologi, batu hajar aswad tidak terdefinisikan untuk batuan yang ada di
bumi.
- Bidang Geodesi Sains
Mekkah
ialah GOLDEN RASIO bumi dan antariksa ini, tentu yang pernah belajar Matematika/Geomatematika
(Geodesi-Geomatika), pastinya pernah mendengar nama Fibonacci. Dia adalah
seorang ahli matematika yang hidup pada abad pertengahan di Aljazair. Semasa
kecilnya pernah berguru kepada seorang ahli matematika Muslim, hingga akhirnya
Fibonacci membawa ilmu Golden Ratio yang mengguncangkan Eropa dan dunia. Golden
Ratio benar-benar terobosan ilmu pengetahuan yang mencengangkan.
Anda
dapat melihat bukti-bukti ilmiah luar biasa dari misteri yang tetap tersembunyi
di Kota Suci Mekkah Selama Ribuan Tahun. Mekkah ditetapkan sebagai arah
bersujud, tempat konvensi miliaran umat Islam dan kota suci bagi umat Islam.
Orang-orang Muslim, yang sanggup, disunahkan untuk pergi melakukan perjalanan
melalui Ka’bah, Muzdelife dan Arafat dan untuk berkumpul di kota suci.
Phi
Konstan-1,618, jumlah nilai unggulan matematika. Allah SWT selalu menggunakan
nomor yang sama dalam berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse hati, rasio
aspek spiral DNA, desain khusus yang disebut alam semesta dodecehadron, dalam
aturan array daun tanaman yang disebut phylotaxy, dalam bentuk serpihan salju,
kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi. Sang Pencipta menggunakan nilai
yang sama, Golden Ratio – 1,618 ….
Nilai
Rasio ini juga digunakan untuk desain arsitektur, bahkan Piramida di Mesir.
Kepler astronom terkenal, Mendefinisikan Angka ini sebagai Penemuan yang
Terbaik. Banyak pelukis terkenal, insinyur dan arsitek, seperti Leonardo Da
Vinci, telah menggunakan rasio ini dalam karya seni mereka selama ratusan
tahun. Menurut ilmu Geomatematika (Geodesi-Geomatika) semua aplikasi yang ada
di Bumi dan antariksa menggunakan golden ratio ini.
Proporsi
jarak antara Mekkah–Kutub Utara dengan jarak antara Mekah – Kutub Selatan (bumi
dan magnet) adalah persis 1,618 yang merupakan Golden Ratio. Selain itu,
proporsi jarak antara Kutub Selatan (bumi dan magnet) dan Mekkah dengan jarak
antara kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban
belum selesai The Golden Ratio Point of the World adalah di kota Mekkah menurut
peta lintang dan bujur yang merupakan penentu umum manusia untuk lokasi. Proporsi
jarak Timur–Barat Mekkah adalah 1,618 unit. Selain itu, proporsi jarak dari
Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan perimeter garis lintang
dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan Golden Ratio – 1,618 unit. The
Golden Ratio Point of the World selalu dalam batas kota Mekkah, di dalam Daerah
Suci yang meliputi Ka’bah menurut semua sistem pemetaan kilometrical meskipun
variasi kecil dalam perkiraan hitungan.
Menurut
islam, hubungan antara Kota Mekkah dan Golden Ratio dapat dilihat dalam Surat
Ali Imran ayat 96. QS.3 Ali Imran:96. Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk (ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Jika
dihubungkan dengan Geomatematika, maka jumlah total semua huruf dari ayat ini
adalah 47. Menghitung Golden Ratio dari total surat, kata Mekkah tersirat :
47/1.618 = 29,0. Terdapat 29 surat-surat dari awal sampai ayat kata, Mekkah
seperti dalam peta dunia. Jika hanya satu kata atau huruf yang hilang, rasio
ini tidak pernah bisa dipakai. Dengan tanpa batas, kita telah melakukan proses
yang sama yang kita laksanakan pada peta dunia dan menyaksikan koherensi mulia
sejumlah surat yang mengungkapkan hubungan antara Mekkah dan Golden Ratio.
Sejak
125 tahun lalu, Greenwich Meridian Time
(GMT) telah disepakati sebagai wilayah yang dijadikan ukuran awal waktu dunia
karena dilalui titik nol derajat. Penentuan titik ini penting untuk mempermudah
ukuran waktu perjalanan dan komunikasi antar negara.
Secara
bukti-bukti ilmiah secara Geomatematika (Geodesi-Geomatika), Mekkah dianggap
lebih tepat sebagai episentrum dunia. Kota suci umat islam tersebut dibuktikan
secara ilmiah sebagai wilayah tanpa kekuatan magnetik, artinya, jarum kompas
tidak bergerak saat di Mekkah, khususnya di Ka’bah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar